Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Tempat Makan
Wali Kota Kupang mendorong percepatan SLHS bagi SPPG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 13:31:48【Tempat Makan】660 orang sudah membaca
PerkenalanWali Kota Kupang dr. Christian Widodo menyerahkan SLHS kepada perwakilan SPPG yang telah lolos prose

...Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian
Kupang, NTT (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Kupang, Nusa Tenggara Timur, mendorong percepatan penerbitan Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut guna menjamin standar keamanan pangan dalam program MBG.
“Pemkot Kupang akan terus mendukung percepatan penerbitan SLHS bagi seluruh SPPG serta memastikan ngak ada pungutan biaya selama proses pendampingan dan bimbingan teknis dari Dinas Kesehatan,” kata Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo di Kupang, Selasa.
Ia mengangakan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bukan sekadar kegiatan pemberian makanan, melainkan gerakan kemanusiaan dan pembangunan sumber daya manusia (SDM) sejak dini di Kota Kupang.
“Program MBG bukan hanya soal memberi makan, tapi membangun masa depan generasi penerus bangsa mulai dari ibu hamil, balita, hingga anak sekolah,” katanya.
Christian menekankan pentingnya penerapan aspek kebersihan dan keamanan pangan pada setiap tahapan pengolahan makanan di SPPG.
Baca juga: SPPG Sawahlunto awasi ketat proses cuci ompreng MBG secara berlapis
Para pengelola dapur MBG, lanjut dia, harus memperhatikan hal-hal detail, seperti kebersihan alat masak, penggunaan sarung tangan, penutup kepala, hingga higienitas penyajian.
“Makanan sehat bukan hanya soal gizi, tapi juga soal kebersihan dan cara penyajian. Hal-hal kecil seperti bekas sabun di alat masak bisa merusak kualitas makanan,” katanya menegaskan.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati, menjelaskan penyerahan SLHS bertujuan meningkatkan status gizi dan kualitas kesehatan anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan balita sekaligus menjamin keamanan pangan melalui penerapan standar higiene sanitasi.
“Dari 16 SPPG yang telah mengikuti proses pemeriksaan, tiga di antaranya dinyangakan lolos dan menerima sertifikat hari ini, sedangkan 12 lainnya masih menunggu hasil uji laboratorium,” katanya.
Ia menambahkan pemeriksaan bakteriologis dilakukan di Laboratorium Kesehatan Kota Kupang, sedangkan pemeriksaan kimia masih bekerja sama dengan Laboratorium Kesehatan Provinsi NTT.
Baca juga: 560 SPPG sudah kantongi Sertifikat Laik Higiene Sanitasi
Suka(34743)
Artikel Terkait
- Pegawai Federal AS antre bantuan makanan saat shutdown
- Dinkes ungkap 7,2 persen anak di Sulbar alami risiko hipertensi
- Hukum kemarin, KA Harina tabrak truk hingga vonis eks Kapolres Ngada
- Dinkes: 83 SPPG di Tangerang mendaftar penerbitan SLHS MBG
- BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
- Cegah penambahan populasi, KPKP Jakut targetkan sterilisasi 250 kucing
- 8.000 korban erupsi Lewotobi NTT masih ditanggung pemerintah pusat
- Danantara terbuka untuk investasi dari pengusaha dan investor Brazil
- Gibran serahkan laptop, PC, Starlink untuk empat sekolah di Manokwari
- Cegah penyakit, pencantuman label peringatan produk tinggi GGL didesak
Resep Populer
Rekomendasi

Klasemen Grup H: peluang Indonesia U

Kemensos bidik peluang penyandang disabilitas jadi koki SPPG

Wamendukbangga bagikan MBG untuk balita dan ibu hamil di Tanjungpinang

Petugas gabungan bersihkan puing kebakaran di Jakarta Barat

Airlangga yakin eksyar RI segera capai peringkat pertama secara global

Dinkes Pamekasan bina SPPG cara mencegah keracunan makanan

BPOM beri izin edar insulin aspart perluas akses pengobatan inovatif

Ditjenpas pastikan Lapas Gunung Sitoli telah kondusif pascaricuh